Kegiatan dilaksanakan di Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian (Kementan), Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Sulawesi Utara.
Oleh; Darwin Taula’bi’ Tujuan petani membudidayakan pala tentunya untuk mendapatkan pemasukan dari hasil penjualan bijinya. Tapi harus disadari pula bahwa dalam proses budidaya, ada tahap dimana bibit pala yang ditanam di lokasi pertanaman akan menghabiskan waktu beberapa tahun pertumbuhan sampai pohon pala berbuah. Masa tunggu tersebut bisa menghabiskan waktu antara 3 sampai 5 tahun. Menurut Lestari et al. (2019) mayoritas budidaya tanaman pala dilakukan secara tumpangsari dengan tanaman lain seperti kakao, pisang, dan kelapa. Hal tersebut dilakukan karena pertimbangan petani bahwa masa tunggu tanaman pala hingga menghasilkan yang cukup lama yakni 5 hingga 7 tahun dari awal penanaman Di Sulawesi Utara, tanaman pala pada umumnya ditumpangsarikan dengan kelapa yang sekaligus sebagai naungan. Dikutip dari manadopost.jawapost.com harga kopra yang merupakan produk turunan kelapa mencapai harga 13.000/kg pada Maret 2021. hal ini tent
Makanan Dos, sumber internet Paslaten II, 09 Juni 2021. --- Kementerian terus berinovasi untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru untuk berkontribusa terhadap penyediaan pangan untuk penduduk Indonesia. Mengutip pernyataan kepala BPS Pusat (Republika1/7/’10), bahwa penduduk Indonesia sekitar 237 juta jiwa. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian komitmen untuk penuhi kebutuhan pangan mereka. Sebagai sumber inovasi teknologi, Balitbangtan telah hasilkan inovasi teknologi hasilkan produk pangan. Inovasi teknologi hasilkan pangan terus dihilirkan ke masyarakat agar dapat penuhi kebutuhan pangan, dan lebih dari itu diharapkan dapat berdaulat pangan. Sebagai negara agraris, dengan kekayaan sumberdaya alam Indonesia, ini merupakan potensi yang harus dikelola dengan baik, karena tidak di miliki oleh negara lain. Satu hal yang pasti, kedepan, hebatnya negara-negara industry pasti tidak akan bisa penuhi kebutuhan pangannya dari hebatnya industry mereka, tetapi mereka akan merujuk di negara ag
Panen Padi Woloan Kalasey, 07 September 2020 .---Kementerian terus berinovasi untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam berkontribusa pada penyediaan pangan untuk penduduk Indonesia. Mengutip pernyataan kepala BPS Pusat (Republika1/7/’10), bahwa penduduk Indonesia saat ini sekitar 237 juta jiwa dan terus bertambah. Saat ini sudah sekitar 267 Juta Jiwa. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian komitmen untuk penuhi kebutuhan pangan mereka. Sebagai negara agraris, dengan kekayaan sumberdaya alam Indonesia, ini merupakan potensi yang harus dikelola dengan baik, karena tidak di miliki oleh negara lain. Satu hal yang pasti, kedepan, hebatnya negara-negara industry pasti tidak akan bisa penuhi kebutuhan pangannya dari hebatnya industry mereka, tetapi mereka akan merujuk di negara agraris, untuk penuhi kebutuhan pangannya. Sebagai sumber inovasi teknologi, Balitbangtan telah hasilkan inovasi teknologi hasilkan produk pangan. Inovasi teknologi hasilkan pangan terus dihilirkan ke masyarakat
Komentar
Posting Komentar
arnoldturang.bptpsulut@gmail.com