Anda Harus Tahu, Cara Pembuatan Minyak Kelapa Sehat
Sepengetahuan penulis, orang tua sudah mengenalkan apa yang disebut minyak kelapa atau istilah (Tondano) Minyak Baru. Minyak kelapa, digunakan oleh orang-orang tua dahulu untuk kebutuhan masak, terutama terkait goring-mengoreng.
Ikuti juga di Anda harus Tahu
Minyak baru, kala itu, hanya diolah sendiri oleh orang tua
(ortu). Dan biasanya untuk mendapatkan minyak baru yang banyak minyaknya, ortu
di masanya menyebut kelapa Toun Sea, atau kelapa (po’po) pante. Suku Minahasa
yang ada di dataran rendah.
Kalua membut minyak baru, ortu dimasanya harus mencari po’po
pante (kelapa yang dari dataran rendah atau pesisir pantai). Karena po’po
pante, hasilkan banyak minyak baru, kata ortu di masanya, sepengetahuan
penulis.
Jadi kalua sudah habis minyak baru, ortu biasanya berkunjung
pada saudara yang ada di pesisir untuk minta (tamber) kelapa dari saudara di
pesisir, untuk bahan pembuatan minyak baru. Dari pengalaman ortu, 5-6 kelapa
dapat dihasikan 1 botol (600 ml) minyak baru. Tergantung besaran po’po (kelapa)
yang didapat. Begitulah ortu di masanya mendapatkan minyak baru sehat, untuk
kebutuhan rumah tangga.
Artikel ini, ingin kembali me reques pengalaman ortu di
masanya yang masih diingat untuk kembali dibuat dan ditulis sesuai apa yang
dialami penulis, saat membuat minyak baru.
Cara Pembuatan Minyak Baru (Minyak Kelapa) Sehat
Minayak baru, berasal dari po’po Pante Cara Ortu Dulu
Alat dan Bahan
1.
Po’po (kelapa) Pante (dari pesisir laut) 5-7
buah
2.
Parutan/ Cukuran Po’po (ki’kisan)
3.
Wadah Penampungan Perasan Po’po
4.
Air Panas
5.
Saringan
6.
Wajan dan kelenegkapannya
7.
Wadah Penampungan Hasil
Cara Pembuatan
1.
Po’po, dikupas pisahkan dari sabutnya
2.
Dibersihkan dari sisa-sisa empulur sabut
3.
Sambil persiapkan po’po, panaskan air untuk
peras po’po
4.
Po’po dibelah, untuk siap di parut/cukur
5.
Dicukur/ Parut (ki’kis) secara perlahan dan
halus (jangan tergesa-gesah)
6.
Hasil cukuran ditampung dalam wadah
7.
Air yang sudah dipanaskan (3), disiramkan pada
po’po yang telah di cukur (6)
8.
Diamkan beberapa saat, lalu lakukan pemerasan
secara halus (sesuaikan cara masing-masing) agar minyak terpisah dari daging
kelapa
9.
Pastikan pemerasan sudah merata dilakukan pada
kelapa yang direndam dengan air panas
10.
Lakukan penyaringan, pisahkan santan dan daging
kelapa
11.
Tunggu beberapa saat, patih akan terpisah antara
air dan santan
12.
Santan po’po, dipisahkan dari air (sesuaikan
dengan teknik masing-masing pisahkan santan dan air) pengalaman penulis
menggunakan selang kecil untuk mengambil air dari santan.
13.
Setelah terpisah dari air, santan siap untuk
diolah menjadi minyak
14.
Tuangkan santan ke dalam wajan pengorengan.
15.
Masukkan api untuk melakukan proses pengolahan
Minyak Baru, sistim pemanasan
16.
Perapian upayakan jangan terlalu besar, dan
santan di wajan terus di aduk untuk mendapatkan minyak yang baik
17.
Setelah dipanaskan dalam waktu tertentu, minyak
baru terpisah dari daging yang masih terikut saat penyaringan
18.
Setelah menjadi Minyak baru, pisahkan minyak
dari daging yang sudah tergoreng (t’hai minyak)
19.
Minyak baru siap di botolkan
20.
Selamat mencoba
Nah, setelah menyimak artikel ini, semoga anda kembali ingat
pengalaman ortu di masanya. Dan harapan penulis, semoga kita kembali
melestarikan kearifan local bangsa kita “minyak baru”sehat
Pada edisi berikut, pasti anda ingin tahu manfaat ‘minyak
baru’, sampai jumpa pada edisi Anda Harus Tahu, yang akan datang.
#SalamSehat #SalamInovasi #PertanianTidakBolehBerhenti
#BPTPBalitbangtanSulutTerusBerinovasi
By. Arnod C.Turang,SP. Penyuluh Pertanian Ahli Pertama di
BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara
Komentar
Posting Komentar
arnoldturang.bptpsulut@gmail.com