Anda Harus Tahu, Cara Pembuatan Minyak Kelapa Sehat


Paslaten II,05 September 2020.---Sulawesi Utara, mengutip beberapa pernyataan para pakar, termasuk daerah kedua penghasil kelapa di Indonesia. Kelapa sudah menjadi mascot di Sulawesi Utara. Ingat kelapa, ingat lagu ‘Oh Minahasa’.

Sepengetahuan penulis, orang tua sudah mengenalkan apa yang disebut minyak kelapa atau istilah (Tondano) Minyak Baru. Minyak kelapa, digunakan oleh orang-orang tua dahulu untuk kebutuhan masak, terutama terkait goring-mengoreng.

Ikuti juga di Anda harus Tahu

Minyak baru, kala itu, hanya diolah sendiri oleh orang tua (ortu). Dan biasanya untuk mendapatkan minyak baru yang banyak minyaknya, ortu di masanya menyebut kelapa Toun Sea, atau kelapa (po’po) pante. Suku Minahasa yang ada di dataran rendah.

Kalua membut minyak baru, ortu dimasanya harus mencari po’po pante (kelapa yang dari dataran rendah atau pesisir pantai). Karena po’po pante, hasilkan banyak minyak baru, kata ortu di masanya, sepengetahuan penulis.

Jadi kalua sudah habis minyak baru, ortu biasanya berkunjung pada saudara yang ada di pesisir untuk minta (tamber) kelapa dari saudara di pesisir, untuk bahan pembuatan minyak baru. Dari pengalaman ortu, 5-6 kelapa dapat dihasikan 1 botol (600 ml) minyak baru. Tergantung besaran po’po (kelapa) yang didapat. Begitulah ortu di masanya mendapatkan minyak baru sehat, untuk kebutuhan rumah tangga.

Artikel ini, ingin kembali me reques pengalaman ortu di masanya yang masih diingat untuk kembali dibuat dan ditulis sesuai apa yang dialami penulis, saat membuat minyak baru.

Cara Pembuatan Minyak Baru (Minyak Kelapa) Sehat

Minayak baru, berasal dari po’po Pante Cara Ortu Dulu

Alat dan Bahan

1.       Po’po (kelapa) Pante (dari pesisir laut) 5-7 buah

2.       Parutan/ Cukuran Po’po (ki’kisan)

3.       Wadah Penampungan Perasan Po’po

4.       Air Panas

5.       Saringan

6.       Wajan dan kelenegkapannya

7.       Wadah Penampungan Hasil

Cara Pembuatan

1.       Po’po, dikupas pisahkan dari sabutnya

2.       Dibersihkan dari sisa-sisa empulur sabut

3.       Sambil persiapkan po’po, panaskan air untuk peras po’po

4.       Po’po dibelah, untuk siap di parut/cukur

5.       Dicukur/ Parut (ki’kis) secara perlahan dan halus (jangan tergesa-gesah)

6.       Hasil cukuran ditampung dalam wadah

7.       Air yang sudah dipanaskan (3), disiramkan pada po’po yang telah di cukur (6)

8.       Diamkan beberapa saat, lalu lakukan pemerasan secara halus (sesuaikan cara masing-masing) agar minyak terpisah dari daging kelapa

9.       Pastikan pemerasan sudah merata dilakukan pada kelapa yang direndam dengan air panas

10.   Lakukan penyaringan, pisahkan santan dan daging kelapa

11.   Tunggu beberapa saat, patih akan terpisah antara air dan santan

12.   Santan po’po, dipisahkan dari air (sesuaikan dengan teknik masing-masing pisahkan santan dan air) pengalaman penulis menggunakan selang kecil untuk mengambil air dari santan.

13.   Setelah terpisah dari air, santan siap untuk diolah menjadi minyak

14.   Tuangkan santan ke dalam wajan pengorengan.

15.   Masukkan api untuk melakukan proses pengolahan Minyak Baru, sistim pemanasan

16.   Perapian upayakan jangan terlalu besar, dan santan di wajan terus di aduk untuk mendapatkan minyak yang baik

17.   Setelah dipanaskan dalam waktu tertentu, minyak baru terpisah dari daging yang masih terikut saat penyaringan

18.   Setelah menjadi Minyak baru, pisahkan minyak dari daging yang sudah tergoreng (t’hai minyak)

19.   Minyak baru siap di botolkan

20.   Selamat mencoba

Nah, setelah menyimak artikel ini, semoga anda kembali ingat pengalaman ortu di masanya. Dan harapan penulis, semoga kita kembali melestarikan kearifan local bangsa kita “minyak baru”sehat

Pada edisi berikut, pasti anda ingin tahu manfaat ‘minyak baru’, sampai jumpa pada edisi Anda Harus Tahu, yang akan datang.

#SalamSehat #SalamInovasi #PertanianTidakBolehBerhenti #BPTPBalitbangtanSulutTerusBerinovasi

By. Arnod C.Turang,SP. Penyuluh Pertanian Ahli Pertama di BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memilih Pohon Naungan Produktif Bagi Tanaman Pala Yang Belum Menghasilkan

Merawat Bumi Rumah Kita: Jangan Buang Nasi, Ada Sekitar 40.000 Orang Mati Kelaparan Setiap Hari

Bincang Whats Apps: Buang Nasi 3 butir, Potensi Kontribusi Kelaparan Pada 16.000 Orang di Indonesia?